Ribuan Driver Ojol Gelar Aksi Damai di Jakarta! Ini 5 Tuntutan Utama Mereka
Jakarta kembali diwarnai aksi demonstrasi damai pada Senin pagi, 21 Juli 2025, saat ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah Jabodetabek memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Para driver ini turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan platform aplikasi yang dinilai semakin merugikan mitra mereka. Aksi yang diberi nama “Off Bid Nasional” ini juga menjadi sinyal kuat bahwa suara para pengemudi tidak bisa terus-menerus diabaikan.
🗣️ Latar Belakang Aksi “Off Bid Nasional”
Aksi damai ini dikoordinasikan oleh sejumlah komunitas ojol dan aliansi nasional mitra pengemudi. Mereka menilai bahwa dalam beberapa bulan terakhir, perubahan kebijakan algoritma, sistem insentif yang tidak transparan, dan meningkatnya potongan komisi telah menurunkan pendapatan para driver secara drastis.
Salah satu peserta aksi, Rahmat (35), pengemudi ojol asal Depok, mengatakan,
“Sekarang narik 10 order pun susah. Potongan makin besar, bonus makin kecil. Kami bukan robot, kami juga butuh makan dan keluarga kami menunggu di rumah.”
📢 Ini 5 Tuntutan Utama Para Driver Ojol
Dalam aksi ini, driver membawa spanduk, poster, dan pengeras suara yang menuliskan lima poin utama tuntutan mereka kepada perusahaan aplikasi. Berikut adalah tuntutan lengkapnya:
1. Transparansi Sistem dan Algoritma Order
Para driver meminta agar perusahaan aplikasi menjelaskan secara terbuka cara kerja algoritma pengalokasian order. Mereka mencurigai bahwa sistem lebih menguntungkan driver baru atau yang dianggap “prioritas”, sehingga membuat driver reguler kesulitan mendapatkan pesanan.
2. Kenaikan Tarif Dasar
Tarif dasar per kilometer yang saat ini berlaku dinilai terlalu rendah dan tidak sesuai dengan harga BBM serta kebutuhan hidup. Mereka mendesak agar tarif dasar dinaikkan setidaknya ke level Rp3.000/km untuk memastikan kelayakan pendapatan.
3. Penghapusan atau Penyesuaian Potongan Komisi
Potongan 20–25% dari pendapatan order dianggap sangat memberatkan. Driver menuntut agar potongan dikurangi, atau diberi kejelasan penggunaan dana potongan tersebut.
4. Perlindungan Jaminan Sosial dan Kesehatan
Sebagai mitra kerja, para driver merasa mereka tidak memiliki perlindungan sosial yang layak. Mereka meminta agar perusahaan memberikan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan secara menyeluruh.
5. Keterlibatan Driver dalam Pengambilan Kebijakan
Driver mendesak agar setiap perubahan kebijakan yang menyangkut mitra pengemudi dikonsultasikan terlebih dahulu melalui forum resmi yang melibatkan perwakilan driver dari berbagai daerah.
🚫 Ancaman Off Bid Massal
Sebagai bentuk tekanan, para pengemudi menyatakan siap melakukan “off bid massal” atau mogok narik secara nasional jika tuntutan mereka tidak segera ditanggapi. Hal ini berpotensi mengganggu aktivitas transportasi harian, terutama di wilayah perkotaan seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, di mana masyarakat sangat bergantung pada layanan ojol.
“Ini bukan soal politik atau provokasi. Kami hanya ingin hak kami didengarkan. Jika masih diabaikan, kami sepakat untuk off bid nasional selama beberapa hari ke depan,” ujar Wawan, koordinator lapangan aksi ini.
🚦 Dampak Aksi terhadap Layanan Transportasi
Hingga siang hari, sejumlah pengguna aplikasi ojol mengeluhkan sulitnya mendapatkan driver. Bahkan, beberapa platform menunjukkan tarif lonjakan (surge price) hingga dua kali lipat akibat minimnya ketersediaan pengemudi yang aktif.
Wilayah seperti Sudirman, Thamrin, Cawang, dan Kalibata juga mengalami peningkatan lalu lintas karena aksi demo dan penurunan jumlah ojol aktif di jalan.
🛡️ Pengamanan dan Respons Pemerintah
Pihak kepolisian terlihat berjaga di sekitar lokasi demo untuk mengawal jalannya aksi agar tetap kondusif. Hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan bentrokan atau gangguan keamanan.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat mengatakan pihaknya akan segera mengundang perwakilan driver dan perusahaan aplikasi untuk duduk bersama membahas permasalahan ini secara menyeluruh.
“Kami akan menampung aspirasi pengemudi dan menyampaikannya kepada para stakeholder. Prinsipnya kami ingin menciptakan ekosistem transportasi daring yang adil dan berkelanjutan,” ujar juru bicara Kemenhub.
📱 Tanggapan Platform Aplikasi
Hingga sore hari, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan aplikasi terkait tuntutan ini. Namun, beberapa perwakilan regional yang dihubungi menyatakan bahwa perusahaan terus melakukan evaluasi internal terhadap tarif, sistem bonus, dan kepuasan mitra.
🤝 Apa yang Bisa Dilakukan Pengguna?
Sebagai pengguna layanan ojol, masyarakat juga bisa berperan aktif dalam mendorong terciptanya hubungan yang adil antara perusahaan dan mitra pengemudi, seperti:
-
Memberi rating dan tip yang layak untuk layanan baik.
-
Menyuarakan dukungan di media sosial terhadap tuntutan yang adil dan rasional.
-
Menghindari menyalahkan driver saat layanan terganggu akibat demo.
📌 Kesimpulan
Aksi damai ribuan pengemudi ojol hari ini menjadi penanda bahwa mitra pengemudi menuntut perlakuan yang lebih manusiawi dan transparan dari platform tempat mereka bekerja. Dengan 5 tuntutan utama yang mereka bawa, driver berharap pemerintah dan perusahaan dapat segera memberikan solusi konkret agar keadilan dan kesejahteraan bisa dirasakan bersama.
Warga Jakarta dan sekitarnya diimbau bersabar dan mendukung aksi ini secara damai demi masa depan layanan transportasi daring yang lebih baik untuk semua.