“Transportasi Umum Jakarta Disorot Dunia: Dari Dulu Dicurigai, Kini Dipuji!”
Siapa sangka, sistem transportasi umum Jakarta yang dulu sering jadi bahan keluhan kini justru mendapat sorotan internasional dalam konteks yang positif? Kota metropolitan yang dulu dikenal semrawut karena kemacetan dan minimnya integrasi transportasi, perlahan mulai bangkit. Perubahan inilah yang mengundang perhatian dunia.
Pada 2025 ini, Jakarta dinilai sebagai salah satu kota dengan transformasi transportasi publik paling progresif di Asia Tenggara. Berbagai media luar negeri hingga forum internasional mulai melirik perkembangan sistem transportasi ibu kota Indonesia ini. Lalu, apa sebenarnya yang membuat dunia mulai menoleh ke Jakarta?
Integrasi Layanan Transportasi yang Makin Membaik
Salah satu alasan utama Jakarta jadi bahan perbincangan adalah keberhasilan pemerintah dalam membangun sistem transportasi terintegrasi. Mulai dari TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, hingga kereta Commuter Line KRL, semuanya perlahan disatukan dalam satu ekosistem transportasi terpadu.
Kini, masyarakat dapat berpindah moda dari satu titik ke titik lain tanpa perlu keluar dari sistem. Bahkan, penggunaan JakLingko Card atau aplikasi Mobility-as-a-Service (MaaS) mempermudah pengguna dalam merencanakan rute, membeli tiket, hingga mendapatkan informasi real-time.
Langkah ini menciptakan efisiensi luar biasa dan memperkecil ketergantungan warga pada kendaraan pribadi.
MRT dan LRT: Simbol Modernisasi Transportasi Ibu Kota
Keberadaan MRT Jakarta sejak 2019 memang menjadi titik balik penting. Dengan standar pelayanan kelas dunia, MRT menjadi ikon baru bagi transportasi publik Jakarta. Lalu hadirnya LRT Jakarta dan LRT Jabodebek memperkuat konektivitas antarkawasan, termasuk ke daerah-daerah penyangga seperti Bekasi dan Depok.
Hal ini bahkan dilirik oleh negara-negara berkembang lain yang mengalami tantangan serupa, seperti Filipina dan Vietnam, yang kini mengirim delegasi ke Jakarta untuk belajar dari sistem transportasi kota ini.
Pujian dari Luar Negeri: “Jakarta Menuju Kota yang Ramah Warga”
Tak sedikit media internasional yang menyoroti perubahan Jakarta. Situs berita asal Inggris, The Guardian, menyebut Jakarta sebagai “model baru integrasi transportasi urban di Asia Tenggara.”
Sementara itu, organisasi transportasi dunia seperti UITP (International Association of Public Transport) mengundang Jakarta untuk berbicara dalam forum global soal transformasi mobilitas urban. Prestasi ini membanggakan, mengingat hanya beberapa tahun lalu Jakarta masih berkutat dengan krisis kemacetan dan buruknya akses transportasi umum.
Digitalisasi dan Teknologi: Kunci Kenyamanan Penumpang
Salah satu kekuatan utama dari perkembangan ini adalah pemanfaatan teknologi digital. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan berbagai startup dan BUMN untuk mengembangkan layanan berbasis aplikasi.
Kini, warga bisa mengetahui jadwal keberangkatan MRT atau TransJakarta secara real-time, melakukan pemesanan tiket daring, hingga mengecek saldo kartu hanya melalui aplikasi smartphone.
Selain itu, sistem pembayaran digital dan tanpa kontak (contactless) juga meningkatkan kenyamanan, terutama sejak pandemi COVID-19 yang menuntut mobilitas minim sentuhan.
Fokus pada Keberlanjutan dan Lingkungan
Pembangunan transportasi umum di Jakarta juga diarahkan untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Pemerintah kini gencar memperluas jalur sepeda, menambah bus listrik TransJakarta, dan mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik demi menekan polusi udara.
Langkah ini dinilai strategis karena Jakarta masih menghadapi tantangan besar dalam hal kualitas udara. Transportasi publik yang ramah lingkungan bisa menjadi solusi jangka panjang yang memberi efek domino positif.
Apa Tantangan Selanjutnya?
Meski banyak mendapat apresiasi, Jakarta tetap punya PR besar. Beberapa di antaranya:
-
Kepadatan pengguna saat jam sibuk masih terasa, terutama di KRL.
-
Aksesibilitas ke pinggiran kota masih belum maksimal. Banyak warga di area luar Jakarta belum merasakan kemudahan yang sama.
-
Kultur penggunaan kendaraan pribadi masih tinggi, terutama di kalangan menengah ke atas.
Namun demikian, pemerintah terus mengejar peningkatan layanan dan perluasan jaringan agar transformasi ini menyentuh semua lapisan masyarakat.
Penutup: Jakarta Menuju Mobilitas Modern
Perjalanan Jakarta dalam membenahi sistem transportasi publik memang belum selesai. Tapi transformasi yang terjadi saat ini patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.
Sorotan dunia bukan semata-mata karena Jakarta sudah sempurna, tapi karena kota ini berani berubah. Dari kota yang dulu identik dengan kemacetan dan stres, kini perlahan menjadi kota yang mengedepankan mobilitas cerdas, nyaman, dan berkelanjutan.
Transportasi umum Jakarta kini bukan hanya soal naik turun kendaraan, tapi juga simbol dari semangat perubahan dan harapan menuju kota yang lebih layak huni. Dan mungkin, inilah saatnya kita bangga bilang: “Naik umum itu keren!”