Kebakaran Hebat Landa Tambora, 70 Rumah Warga Ludes Terbakar
Jakarta Barat – Musibah kebakaran kembali melanda wilayah padat penduduk di ibu kota. Kali ini, kebakaran besar terjadi di kawasan Tambora, Jakarta Barat, dan menghanguskan sedikitnya 70 rumah warga pada Senin malam, 22 Juli 2025.
Kebakaran yang terjadi di kawasan padat permukiman RT 06 dan RT 07 RW 01, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora ini membuat ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Api Cepat Menyebar
Menurut kesaksian warga, api mulai muncul sekitar pukul 21.45 WIB dari salah satu rumah warga yang diduga mengalami korsleting listrik. Dalam waktu singkat, kobaran api membesar dan menjalar ke rumah-rumah lain yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu dan triplek.
“Awalnya hanya satu rumah yang terbakar, lalu tiba-tiba api langsung menjalar ke sebelah-sebelahnya. Warga panik semua,” ujar Fadli (38), salah satu warga yang rumahnya ikut terbakar.
Upaya pemadaman dilakukan oleh petugas gabungan dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat yang mengerahkan 20 unit mobil pemadam dan lebih dari 90 personel ke lokasi kejadian. Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 01.30 WIB dini hari.
Pemadaman Terkendala Akses Jalan Sempit
Petugas pemadam mengalami kesulitan saat menuju lokasi karena sempitnya jalan-jalan gang di kawasan tersebut. Beberapa kendaraan pemadam bahkan tidak bisa masuk ke titik api dan harus menggunakan selang tambahan dari lokasi terdekat.
“Lokasi padat dan aksesnya sempit, jadi kita harus kerja ekstra untuk memadamkan api,” kata Komandan Regu Gulkarmat Jakarta Barat, Budi Santoso.
Beruntung, sinergi antara petugas dan warga membuat proses pemadaman bisa dilakukan secara maksimal meskipun memakan waktu beberapa jam.
Warga Mengungsi dan Kehilangan Harta Benda
Sedikitnya 300 jiwa terdampak langsung akibat kebakaran ini. Mereka kini mengungsi ke beberapa lokasi darurat, termasuk masjid, pos RW, dan tenda darurat yang disiapkan oleh Dinas Sosial dan BPBD DKI Jakarta.
Sebagian besar korban tidak sempat menyelamatkan harta bendanya karena api begitu cepat menyebar. Warga hanya bisa membawa pakaian di badan dan beberapa barang penting seperti dokumen atau surat-surat berharga.
“Saya cuma sempat ambil KTP dan baju anak. Semua habis, termasuk usaha kecil-kecilan saya,” ungkap Sri (46), ibu dua anak yang rumahnya ikut hangus.
Bantuan Darurat Mulai Diberikan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, selimut, dan matras kepada para korban. Selain itu, posko kesehatan juga didirikan untuk mengantisipasi warga yang mengalami trauma atau gangguan kesehatan akibat kejadian tersebut.
Pihak kelurahan dan kecamatan juga melakukan pendataan awal untuk mendukung proses pemulihan dan penyaluran bantuan lanjutan. Camat Tambora, Yani Prasetya, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar.
“Kita akan bantu semaksimal mungkin, baik dari sisi logistik maupun keperluan dasar lainnya. Kami juga akan mendorong bantuan dari berbagai pihak,” ujarnya.
Penyelidikan Penyebab Kebakaran
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, namun aparat masih mengumpulkan keterangan dari warga dan saksi mata.
Kapolsek Tambora, AKP Hendra Sumarno, mengatakan bahwa timnya sudah mengamankan lokasi dan akan menyelidiki secara menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Harapan Warga untuk Bantuan Lebih Lanjut
Para korban berharap ada dukungan yang lebih luas, baik dari pemerintah maupun masyarakat umum, untuk bisa bangkit dari musibah ini. Banyak dari mereka yang kehilangan mata pencaharian karena tempat usaha kecil mereka ikut terbakar.
“Saya harap ada bantuan renovasi atau rumah sementara. Saat ini kami hanya ingin tempat berteduh yang layak,” kata Riko, warga lainnya yang menjadi korban.
Kebakaran di Tambora ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik dan perlunya sistem mitigasi kebakaran yang lebih baik di kawasan padat penduduk Jakarta.