π₯ Naik Diam-Diam? Harga Token Listrik Rumah Tangga Berubah Mulai 1 Agustus 2025!
Jakarta β Per 1 Agustus 2025, masyarakat kembali dikejutkan dengan kebijakan penyesuaian harga token listrik rumah tangga. Tanpa banyak publikasi atau kampanye sosialisasi, pelanggan prabayar PLN menemukan adanya perubahan nominal kWh yang mereka dapatkan saat membeli token, meskipun jumlah pembelian rupiah tetap sama.
Fenomena ini langsung memicu reaksi publik, khususnya dari kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada sistem prabayar. Media sosial pun dibanjiri keluhan warganet yang merasa tidak mendapatkan jumlah listrik seperti biasanya.
β‘ Apa yang Sebenarnya Terjadi?
PLN melalui keterangan resmi menyatakan bahwa penyesuaian harga token listrik merupakan bagian dari evaluasi tarif berkala sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM. Kenaikan ini dilakukan secara bertahap berdasarkan kebijakan tarif adjustment yang telah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir.
Khusus untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA non-subsidi dan 1300 VA ke atas, harga per kWh per 1 Agustus 2025 mengalami kenaikan sekitar 2,5% hingga 5%, tergantung daya dan kategori pengguna.
Sebagai contoh:
-
Sebelumnya, Rp100.000 token menghasilkan sekitar 74,07 kWh
-
Setelah penyesuaian, Rp100.000 hanya menghasilkan 70,36 kWh
π¬ Masyarakat: Naik Tapi Diam-Diam?
Keluhan terbesar bukan hanya soal nominal kWh yang berkurang, tetapi juga minimnya informasi publik yang menjelaskan soal penyesuaian ini. Banyak pengguna merasa “kebijakan ini naik diam-diam”, karena tidak diumumkan secara luas atau ditampilkan secara mencolok di aplikasi pembelian token dan laman resmi PLN.
βHarusnya ada pemberitahuan sebelumnya, bukan bikin kaget di akhir bulan,β ujar Yuni, ibu rumah tangga asal Depok.
βSudah listrik mahal, pemakaian dikit, tahu-tahu kilowattnya berkurang,β keluh akun Twitter @Andi***.
π Siapa Saja yang Terdampak?
Penyesuaian tarif ini berlaku untuk kategori non-subsidi, antara lain:
-
Rumah tangga daya 900 VA non-RTM
-
Daya 1300 VA
-
Daya 2200 VA
-
Daya 3500β6600 VA ke atas
Sementara pelanggan subsidi (daya 450 VA dan 900 VA RTM), tarifnya tetap dan tidak mengalami perubahan.
Namun tetap saja, sebagian besar pelanggan urban dan semi-urban yang tidak termasuk kategori subsidi merasa terdampak langsung dan kecewa.
π’ Tanggapan Resmi PLN
PLN membantah tudingan bahwa penyesuaian dilakukan secara diam-diam. Dalam siaran persnya, mereka menyatakan bahwa semua kebijakan tarif didasarkan pada regulasi pemerintah dan telah melalui mekanisme evaluasi yang sah.
“Kami selalu mengacu pada formula penyesuaian tarif sesuai dengan kondisi ekonomi, harga minyak mentah, kurs rupiah, dan inflasi. Semua disampaikan kepada publik melalui kanal resmi kami,” ujar Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN.
PLN juga menegaskan bahwa penyesuaian tarif adalah hal wajar dalam layanan utilitas seperti listrik dan dilakukan untuk menjaga keberlangsungan operasional serta meningkatkan layanan kepada masyarakat.
π Solusi Jangka Pendek untuk Masyarakat
Meski kebijakan ini menimbulkan kegaduhan, beberapa langkah dapat diambil oleh pelanggan agar tetap hemat:
-
Gunakan peralatan listrik hemat energi
-
Matikan alat elektronik yang tidak digunakan
-
Manfaatkan waktu promo token listrik di aplikasi digital
-
Pertimbangkan instalasi panel surya skala kecil untuk efisiensi jangka panjang
π Kesimpulan
Kenaikan harga token listrik yang mulai berlaku per 1 Agustus 2025 memang menjadi hal sensitif, terutama di tengah tekanan ekonomi masyarakat. Meski bersifat penyesuaian tarif reguler, minimnya informasi dan kurangnya komunikasi publik membuat kebijakan ini terasa seperti dilakukan secara “sunyi tapi berdampak”.
Harapan ke depan, PLN dan pemerintah dapat lebih transparan, komunikatif, dan menyertakan masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan yang berdampak langsung pada kebutuhan dasar seperti listrik.