Tragis! Pria di Jaktim Tewas Ditusuk Adik Kandung, Pelaku Langsung Kabur Usai Kejadian
Jakarta Timur – Warga di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, dikejutkan oleh peristiwa berdarah yang terjadi pada Minggu malam (20/7). Seorang pria berusia 37 tahun tewas bersimbah darah setelah diduga ditusuk oleh adik kandungnya sendiri di dalam rumah mereka. Pelaku langsung melarikan diri sesaat setelah kejadian, membuat warga dan pihak kepolisian geger.
Korban yang diketahui bernama Rizky A., ditemukan dalam kondisi tergeletak bersimbah darah oleh tetangga sekitar yang mendengar keributan dari dalam rumah. Menurut saksi mata, sebelumnya terdengar suara pertengkaran sengit yang berujung pada teriakan minta tolong.
“Kami dengar suara ribut dari dalam rumah. Lalu ada suara teriakan ‘jangan, tolong!’ dan setelah itu hening. Waktu kami masuk, korban sudah tergeletak tak bergerak,” kata Bapak Hadi, warga yang tinggal tepat di sebelah rumah korban.
Motif Pertengkaran Masih Diselidiki
Kapolsek Jatinegara, Kompol Andi Putra, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian sudah mengamankan lokasi kejadian dan sedang memburu pelaku yang identitasnya telah diketahui.
“Korban diduga mengalami luka tusuk di bagian dada yang cukup dalam. Pelaku merupakan adik kandung korban sendiri berinisial D.A., dan saat ini masih dalam pengejaran tim kami,” ujar Kompol Andi saat memberikan keterangan kepada media.
Pihak kepolisian masih mendalami motif dari kejadian tragis ini. Namun, dari keterangan sementara beberapa saksi, diketahui bahwa pertengkaran antara korban dan pelaku kerap terjadi sebelumnya, meski belum pernah sampai berujung kekerasan fisik.
Keluarga Syok dan Tak Percaya
Keluarga besar korban masih terpukul berat atas insiden ini. Ibu dari korban dan pelaku, yang tak ingin disebutkan namanya, hanya bisa menangis histeris saat mengetahui anak sulungnya tewas di tangan anak bungsunya sendiri.
“Anak-anak saya memang kadang berdebat, tapi saya tidak pernah menyangka akan jadi seperti ini. Saya kehilangan dua-duanya. Yang satu meninggal, yang satu kabur,” ungkap sang ibu sambil terisak.
Pihak keluarga juga menyebutkan bahwa pelaku selama ini tinggal bersama korban dan ibunya di rumah tersebut, dan tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku mencurigakan sebelum kejadian.
Proses Otopsi dan Pengejaran Pelaku
Jenazah korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan otopsi. Sementara itu, polisi telah mengerahkan tim untuk memburu pelaku, termasuk menyebarkan identitas dan foto pelaku ke jajaran kepolisian wilayah Jabodetabek.
“Kami himbau kepada pelaku agar segera menyerahkan diri secara baik-baik. Kami juga meminta masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaan D.A. untuk melapor ke kantor polisi terdekat,” tambah Kompol Andi.
Pesan Kemanusiaan: Kekerasan dalam Keluarga Harus Dicegah
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak akan pentingnya membangun komunikasi yang sehat dalam keluarga. Ketegangan dan konflik yang tidak diselesaikan dengan baik dapat berujung pada tragedi yang tak bisa diubah lagi.
Pemerhati masalah keluarga, Dr. Lina Arifin, menegaskan bahwa banyak kasus kekerasan dalam keluarga bermula dari konflik kecil yang tidak ditangani secara tuntas.
“Penting bagi setiap keluarga untuk membuka ruang dialog, saling mendengarkan, dan tidak memendam emosi terlalu lama. Jika perlu, libatkan pihak ketiga seperti konselor atau tokoh masyarakat untuk menjadi penengah,” ujar Dr. Lina.
Penutup
Peristiwa memilukan ini menjadi catatan hitam di tengah kehidupan masyarakat urban yang kerap menyimpan konflik dalam diam. Rizky A. harus meregang nyawa bukan karena musuh, melainkan karena darah dagingnya sendiri. Kini, keadilan masih menunggu ditegakkan sementara luka di hati keluarga akan sulit sembuh begitu saja.
Pihak berwenang terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan melaporkan konflik keluarga yang berpotensi menimbulkan kekerasan, demi mencegah tragedi serupa terulang kembali.