Waspada! BPBD DKI Jakarta Peringatkan Ancaman Longsor Akibat Hujan Lebat
Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan kepada warga terkait potensi longsor akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah ibu kota dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Peringatan ini dikeluarkan seiring meningkatnya intensitas hujan yang bisa memicu bencana, terutama di wilayah yang memiliki kontur tanah labil atau dekat dengan lereng curam.
Menurut data dari BMKG dan pantauan lapangan BPBD, sebagian besar wilayah Jakarta dan daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mengalami peningkatan intensitas hujan sejak awal pekan ini. Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat berpotensi menyebabkan pergerakan tanah dan longsor, terutama di wilayah rawan seperti Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Potensi Longsor Semakin Tinggi
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Muchammad Ridwan, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan seluruh petugas lapangan untuk melakukan pemantauan dan tindakan cepat bila terjadi bencana tanah longsor. Ridwan menegaskan bahwa kombinasi antara hujan deras dan kondisi tanah jenuh air dapat menyebabkan tebing atau lereng runtuh secara tiba-tiba.
“Kami mengimbau warga yang tinggal di dekat lereng atau bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat tanda-tanda seperti retakan tanah, pohon miring, atau suara gemuruh, segera evakuasi diri dan laporkan ke kelurahan atau posko terdekat,” ujarnya.
BPBD mencatat ada 30 titik rawan longsor di wilayah DKI Jakarta yang terus dimonitor secara aktif, terutama di kawasan perbukitan dan permukiman padat penduduk yang berdiri di area tidak stabil.
Imbauan kepada Masyarakat
Sebagai bagian dari langkah mitigasi, BPBD DKI Jakarta memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana, di antaranya:
-
Menghindari membangun rumah atau bangunan di lereng curam atau tanah yang rentan bergerak.
-
Memeriksa dan memperkuat saluran air di sekitar rumah agar air hujan tidak menggerus tanah di sekitarnya.
-
Memangkas pohon besar yang tumbuh di tepi tebing atau area miring untuk mencegah pohon tumbang akibat longsor.
-
Melaporkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah seperti retakan di dinding rumah, jalan, atau suara gemuruh bawah tanah.
-
Menyimpan barang penting di tempat aman dan menyiapkan tas darurat berisi dokumen, makanan, dan obat-obatan jika sewaktu-waktu harus mengungsi.
Koordinasi Lintas Instansi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Satpol PP, dan aparat kewilayahan untuk melakukan pemetaan area risiko serta pemasangan rambu-rambu peringatan di titik-titik rawan.
Dinas SDA misalnya, tengah mempercepat upaya normalisasi saluran dan drainase untuk memperlancar aliran air dan menghindari tekanan air yang bisa merusak tanah di lereng. Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup turut mengawasi kondisi pohon besar yang berisiko tumbang.
Peran Aktif Warga Sangat Penting
BPBD menegaskan bahwa peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menghadapi musim hujan tahun ini. Warga diminta tidak hanya menjadi objek perlindungan, tetapi juga aktif menjadi subjek mitigasi bencana. Melalui partisipasi dalam kerja bakti membersihkan saluran air, membuat tanggul sederhana, hingga membentuk relawan siaga bencana tingkat RT/RW, warga dapat menjadi garda terdepan pengurangan risiko.
BPBD juga menyediakan layanan informasi dan pelaporan cepat melalui aplikasi JAKI dan call center 112 yang dapat diakses 24 jam oleh masyarakat.
Penutup
Menghadapi musim hujan dengan curah tinggi, kesiapsiagaan adalah kunci utama. Ancaman longsor bukan hal yang bisa dianggap sepele, apalagi di kota sebesar Jakarta dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. BPBD DKI Jakarta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama waspada, sigap, dan peduli terhadap lingkungan sekitar demi keselamatan bersama.
Waspada bukan berarti panik. Dengan informasi yang tepat dan tindakan preventif yang cepat, kita bisa meminimalkan risiko bencana dan menjaga keselamatan keluarga serta tetangga.